Banyak orang telah kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari 2 tahun ini. Di satu sisi, tidak sedikit orang-orang dapat beradaptasi tidak hanya dengan kebiasaan baru, tetapi juga pekerjaan yang benar-benar tidak pernah terlintas dan dilakukan sebelumnya. Yah, apapun dijalani aja, sepanjang sanggup dan menghasilkan uang untuk mempertahankan dapur tetap mengepul, anak tidak putus sekolah dan menjaga harga diri dengan tidak mengemis. Bahkan, ada sebagian orang yang sejak beralih pekerjaan, hidupnya tambah makmur. Yap, pandemi yang mulai mereda perlahan dengan serbuan vaksinasi ini tidak selalu menyuguhkan hal-hal negatif kok, salah satunya sebagaimana yang saya alami.
Sistem bekerja WFH yang banyak diberlakukan pada tahun 2020 lalu dan pertengahan tahun 2021 (saat kasus positif Covid-19 memuncak) punya makna tersendiri. Saat WFH, ternyata banyak sekali yang sudah dan bisa saya lakukan di luar pekerjaan kantor untuk mengupgrade kapasitas pribadi. Tentu saja, semuanya dilakukan di rumah. Suatu hal yang tidak pernah terbayangkan dan tidak bisa dilakukan sebelum pandemi hadir, saat dunia belum mengenal sistem bekerja dari rumah. Saya sangat berterimakasih, semua itu terjadi berkat dukungan laptop probadi ASUS A407UF dengan segala kemampuan dan keterbatasan-keterbatasan yang ada.
Laptop ini saya beli pada akhir tahun 2018 dan Alhamdulillah kondisinya masih sehat. Spesifikasinya lumayan, ditenagai Processor Intel Core i5 generasi ke-8 dengan dukungan RAM 4 GB dan Storage berupa HDD 1 TeraBytes. Melalui laptop ini, saya sudah gunakan untuk berbagai pekerjaan kantor dan kegiatan pribadi di luar kantor sepanjang pandemi. Beberapa hal yang saya lakukan dan capai diantaranya :
- Ikut webinar-webinar bermanfaat
Mulanya, pertemuan online dilakukan sebatas dalam lingkup pekerjaan di kantor dan bimbingan teknis dari kantor pusat. Namun, ternyata banyak sekali bertebaran informasi webinar-webinar gratis yang tidak sedikit dapat memperkaya wawasan kita, bahkan yang sifatnya menambah keterampilan. Beberapa webinar berbayar pun, saya ikuti. Kapan lagi saya bisa ikut hal-hal seperti ini? Setidaknya, sudah ada lebih dari sepuluh webinar dan pelatihan/bimtek daring yang saya ikuti. Paling banyak terkait kepenulisan, sisanya terkait digital drawing dan musik.
2. Ikut komunitas bermanfaat dan kelas menulis
Sejak ikut webinar kepenulisan, saya sudah bergabung ke 2 organisasi yang mendukung untuk itu, yaitu Komunitas Menulis Bengkulu (KMB) dan Blogger Bengkulu (BoBe). Melalui KMB, banyak sekali hal yang saya dapatkan seputar penulisan cerita pendek. Sedangkan dari BoBe, saya dibekali berbagai informasi blogging yang menarik
3. Menulis buku antologi cerpen, puisi dan dongeng
Nah, ini dia keluaran yang saya peroleh hasil ikut webinar, kelas kepenulisan dan komunitas kepenulisan. Setidaknya, sudah ada 4 (empat) buku antologi sastra yang saya hasilkan sejak tahun 2020 hingga saat ini. Lumayan, karena sebelumnya tidak pernah saya menulis karya sastra fiksi, apalagi sampai diterbitkan dalam sebuah koran, majalah atau buku. Judul buku tersebut diantaranya Antologi Puisi “Selirih Mantra Penyair” terbitan Jendela Sastra Indonesia (JSI Press) bekerjasama dengan KMB, Antologi Cerpen “Cerita Bumi mengitari aksara” yang juga terbitan JSI Press berkolaborasi dengan KMB, antologi Puisi “Impresif” terbitan Satria Indra Prasta (SIP Publishing) dan buku 22 dongeng untuk anak terbitan SIP Publishing. Terimakasih ASUS, sudah mengantarkan saya memperoleh ini semua.
4. Menggambar digital, belajar menjadi ilustrator
Sejak kecil, saya suka sekali menggambar. Saat SMP, kaligrafi buatan saya dipajang di dinding kelas. Teman-teman sekelas juga sering minta dibuatkan gambar tokoh anime, paling sering tokoh dragon ball dan Shinichi Kudo-nya Detective Conan. Hingga kini, kebiasaan menggambar ini masih saya teruskan dan tanamkan ke anak-anak.
Baru sejak pandemi ini, saya mengenal menggambar digital. Padahal, sudah banyak sekali hasil karya seni atau art works yang langsung dihasilkan melalui perangkat laptop, tablet, pen tablet atau pen display oleh para ilustrator.
Pada akhir tahun 2021, akhirnya saya putuskan membeli pen tablet dan mulai belajar menggambar ke arah digital. Sesekali, hasil karya yang dihasilkan saya ikutkan lomba. Meskipun belum menang, tapi bersyukur sekali, sudah ada keterampilan baru yang saya peroleh dan masih terus berproses untuk dikuasai benar-benar.
Sekali lagi, semua itu saya lakukan dengan ASUS A407 yang sebenarnya terasa ada keterbatasan sih. Sejak saya install adobe ilustrator, dengan RAM 4 GB bawaan dan storage yang belum SSD, cukup berat juga untuk mengolah ilustrasi pada aplikasi tersebut. Dua bulan lalu, saya putuskan untuk menambah RAM 4 GB dan lumayan lebih lancar. Untuk SSD? Hehe, belum dulu. Nabung dulu, mudah-mudahan nanti bisa ditambah SSD biar performa drawingnya makin kenceng.
5. Menang Giveaway penulisan di Instagram
Banyak giveaway sudah banyak saya ikuti selama pandemi ini. Beberapa diantaranya berhasil saya menangkan. Setidaknya, saya dan istri sudah pernah mendapat hadiah smartphone, helm, airbuds, bantal nanomicrofibre, paket produk makanan, Air fryer dan beberapa saldo e-money. Semuanya hasil menang giveaway penulisan, giveaway yang pemenangnya ditentukan bukan berdasarkan hasil acakan/random picker, melainkan berdasarkan tulisan terbaik, kreatif, dan menarik versi penyelenggara.
Umumnya, tulisan yang akan diikutsertakan pada giveaway saya ketik terlebih dahulu di laptop ASUS, biar jari tidak pegal mengetik di smartphone. Maklum, tulisan yang dibuat kadang cukup banyak, bisa 5 paragraf. Bila tulisan itu akan dikemas sebagai pantun, setidaknya saya membuat 5 bait. Apalagi, untuk giveaway berupa ulasan di marketplace, selain tulisan, perlu ditambah video yang menarik. So, peran laptop untuk editing video semakin besar untuk menunjang keberhasilan memenangkan giveaway
6. Menulis dan ikut Lomba di Blog
Selama pandemi, saya juga beberapa kali mencoba ikut lomba blog. Terakhir, saya ikut ASUS OLED Writing Blog competition. Walau tidak menang, tapi lumayan, dapat hadiah kaos hitam ASUS OLED seperti yang saya pakai di atas.
7. Main Keyboard berbekal Otodidak dari Youtube
Gak pernah menyangka sebelumnya, kalau saya bisa main alat musik keyboard. Dari dulu, saya suka sekali mendengarkan lagu-lagu instrumental piano. Hingga akhirnya, pertengahan tahun 2020 saya putuskan beli keyboard. Walau sebenarnya tak sekomplit piano (88 tuts), setidaknya melalui keyboard (66 tuts) yang lebih murah bisa jadi alat belajar pemula seperti saya. Untuk mendukung itu semua, tentu saja saya gunakan laptop kesayangan untuk belajar otodidak dari menonton video youtube synthesia lagu-lagu piano. Saya mencoba menirukan beberapa lagu mulai yang termudah.
Tak lupa, saya juga memperkaya pengetahuan bermusik melalui zoom gratisan bertema cara membaca Not balok. Perlahan-lahan, beberapa lagu bisa saya kuasai, diantaranya Canon in D Major (Johann Pachelbel), Kiss the Rain (Yiruma), Love of My Life dan Bohemian Rhapsody (Queen). Saat ini, saya sedang belajar lagu Chopin, Nocturne Ops 9 No 2.
Nah itu dia yang sudah saya lakukan dan peroleh selama pandemi ini. Saya bisa ikut berbagai kegiatan yang bermanfaat hingga punya keterampilan baru : menulis buku antologi, menggambar digital dan bermain keyboard. Apakah saya sudah berpuas diri? Tentu saja tidak, saya masih ingin lebih produktif lagi, mengembangkan keterampilan yang sudah saya miliki walau baru sebatas kulitnya. Sayang kan, bekal awal sudah ada, tinggal dipacu dan dipacu terus agar lebih mahir.
Untuk memperoleh itu semua, tentu butuh perangkat yang juga bisa memfasilitasi itu semua dengan berbagai fitur yang mendukung. Nah, belakangan ASUS mengeluarkan laptop keluaran terbaru yang pastinya cocok untuk saya dan para pembaca biar makin produktif.
ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) Laptop Ultraportable untuk Kinerja Lebih Produktif
Zenbook 14X OLED hadir dengan sederet fitur yang dapat meningkatkan produktivitas penggunanya. Semua ini berkat berbagai fiturnya yang mendukung : Laptop ultra-portable ringkas dan ringan, layar OLED 14-inci, dan dilengkapi ScreenPad™ 2.0. Laptop ini sebenarnya merupakan seri terbaru pada lini Zenbook Classic, tetapi ada penambahan fitur serta dirancang agar dapat lebih meningkatkan produktivitas penggunanya karena performa dan desainnya yang ringkas dan ringan. Tidak hanya itu, Zenbook 14X OLED terbaru juga hadir dengan fitur-fitur yang dapat memudahkan sekaligus menjaga kesehatan mata.
Enak dibawa kemana-mana berkat Desain Ringkas dan Ringan
Laptop ASUS Zenbook 14X OLED UX5400 ini memiliki desain ringkas dan ringan. Bayangkan saja, ketebalannya hanya 16,9mm dan bobot 1,4 Kg. Hal ini membuat ASUS keluaran terbaru ini mudah dan nyaman untuk dibawa bepergian tanpa khawatir beban bawaan yang berat.
Menariknya, laptop ini memiliki layar 14-inci tapi dengan dimensi bodi sekelas laptop 13-inci. Berkat teknologi NanoEdge Display yang membuat bezel layar Zenbook 14X OLED (UX5400) mampu dihadirkan sangat tipis yaitu hanya 3 mm pada kedua sisi layarnya. Hasilnya, screen-to-body ratio mencapai 92%!
Beraktivitas seharian, kapanpun dan di manapun jadi tidak masalah, berkat desainnya yang ringkas dan ringan. So, kita bisa lebih produktif tanpa mengenal waktu dan tempat.
GAK KHAWATIR karena RANCANG BANGUN yang SANGAT TANGGUH
Mulanya saya berfikir dengan desain seringkas dan seringan itu, jangan-jangan build quality-nya ada yang disunat! Ternyata anggapan saya keliru, 100% keliru. ASUS Zenbook 14X OLED UX5400 ini punya rancang bangun yang sangat tangguh. Hal ini dibuktikan dengan sertifikasi lolos uji ketahanan berstandar US Military Grade (MIL-STD 810H). Belum cukup, laptop ASUS ini juga Lulus pengujian ekstrem diantaranya tes jatuh, tes getaran, tes operasional pada lingkungan ekstrem.
Dengan rancang bangun sekuat ini, tentu membawa ASUS Zenbook 14X OLED UX5400 kemana-mana jadi tidak perlu diliputi rasa khawatir. Hilangnya rasa cemas, praktis akan menunjang produktivitas kita.
NYAMAN untuk KEPERLUAN PRIBADI dan DISKUSI
ASUS Zenbook 14X OLED UX5400 memiliki mekanisme 180⁰ ErgoLift Hinge, yaitu dapat dibuka hingga 180⁰ untuk memudahkan skenario penggunaan yang lebih kolaboratif. Saat memaparkan dalam kelompok diskusi kecil, penggunaan 180 ergolift ini akan bermanfaat banget karena semuanya bisa melihat dari berbagai arah.
Selain itu, untuk mengetik pun juga sangat nyaman. Saat membuka layar di atas 90⁰C akan mengangkat bodi utamanya hingga membentuk kemiringan yang cukup. Kita sebagai pengguna semakin nyaman saat mengetik dengan posisi bodi utama yang sedikit terangkat.
Betah berlama-lama dengan LAYAR OLED
Sebelum kita bahas apa sih OLED, ada baiknya kita ketahui dulu panel layar yang dipakai sebelum munculnya OLED. Jadi, layar laptop atau monitor yang ada sebelumnya umumnya menggunakan teknologi LCD (Liquid Crystal Display) atau layar kristal cair, jenisnya bisa IPS atau TFT. Lebih kurang cara kerjanya melalui pancaran sinar LED putih seragam mengenai pixel-pixel di layar lalu diterjemahkan menjadi berbagai warna. Semua yang ada di layar pasti akan kena cahaya putih itu.
OLED berbeda dengan LCD. OLED sendiri kependekan dari Organic Light Emiting Diode. Pada OLED, setiap pixelnya punya sumber cahaya sendiri. Dalam penggunaannya, OLED bisa lebih efisien dan hemat energi karena tidak selalu sumber cahayanya hidup. Contohnya, saat menampilkan gambar yang dominan hitam, pada area yang hitam sumber cahayanya akan mati, tidak seperti pada layar lain yang sumber cahaya LED selalu hidup. Bisa kebayang kan? Jadi Hitamnya di OLED bakal hitam pekat, sebenar-benar hitam. Kalau LCD, hitamnya masih agak menyala karena ada sumber cahaya yang diteruskan. Dengan sistem kerja yang seperti itu, kontras layar OLED juga akan jadi bagus.
Layar OLED Asus ini juga sudah tersertifikasi low blue-light. Dengan paparan cahaya biru yang rendah dengan pengurangan hingga 70%, dapat dipastikan lebih aman dan nyaman di mata saat digunakan dan mencegah sakit kepala. Selain itu, mata juga tidak mudah lelah. Asus juga sudah tersertifikasi anti-flicker dari TÜV Rheinland dengan adanya penyesuaian lampu latar cerdas yang mencegah tingkat kecerahan rendah untuk mengurangi Flickerserta memberi pengalaman menonton yang lebih nyaman dan sehat. Teknologi Anti Flicker ASUS ini bisa melindungi dari ketegangan mata dan iritasi.
Karya lebih Berkualitas dengan visual terbaik.
Kualitas visual Zenbook 14X OLED UX5400 tidak perlu diragukan lagi. Laptop ini sudah dibekali Fitur HDR yang tersertifikasi oleh VESA (Video Electronics Standard Association). Layarnya mampu mereproduksi warna yang sangat kaya dengan color gamut mencapai 100% pada color space DCI-P3. Ditambah lagi adanya sertifikasi PANTONE Validated Display yang menjadikan tingkat akurasi warna sangat tinggi dan sudah berstandar industri. Akurasi warna jelas sangat diperlukan bagi saya dalam berkarya untuk menghasilkan gambar digital yang lebih hidup.
Layar ASUS OLED UX5400 ini juga beresolusi tinggi 2.8K (2880×1800) dengan dimensi 16:10. Berbeda dengan pendahulunya yang menggunakan layar 16:9, rasio layar 16:10 membuat ruang kerja semakin luas sehingga berpengaruh langsung pada produktivitas.Ditambah fitur touchscreen, navigasi dalam mendesain dan menyelesaikan ilustrasi menjadi sangat mudah dan intuitif.
NAVIGASI Cepat Berkat ScreenPad™ 2.0
Ciri khas dari ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) dari laptop lainnya adalah adanya layar kedua yang juga berfungsi sebagai touchpad multifungsi. Screenpad ASUS dibekali fitur Quick Key yang membuat akses berbagai shortcut dapat dilakukan lebih cepat tanpa harus menghafal kombinasi tombol di keyboard. Selain itu, fitur ini dapat dikustomasi sesuai dengan aplikasi yang sedang berjalan dan dapat mempermudah penggunanya saat beraktivitas.
Screenpad juga bisa menampilkan antarmuka tambahan di berbagai aplikasi utama Microsoft Office. Dengan demikian, tidak perlu repot mengakses berbagai menu di layar utama untuk menggunakan berbagai fungsi di aplikasi Microsoft Office. Fitur ini akan berguna sekali bagi kita yang hampir selalu membuka microsoft office, termasuk saya yang suka menulis naskah cerita untuk diterbitkan di buku antologi dan tulisan kreatif untuk ikut giveaway.
ScreenPad™ 2.0 juga dapat berfungsi sebagai layar kedua yang dapat menampilkan aplikasi apapun. Melalui fitur App Switch, berbagai aplikasi dapat ditampilkan dari layar utama ke ScreenPad™ 2.0 dengan sangat mudah. Fitur ini dapat mempermudah pengguna Zenbook 14X OLED (UX5400) saat melakukan multitasking sehingga akan lebih meningkatkan produktivitas sehari-hari.
Konektivitas Lengkap
ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) dibekali konektivitas kabel dan nirkabel yang lengkap. Konektivitas kabel yang tersedia meliputi HDMI 2.0, USB 3.2 Gen2 Type-A, MicroSD, 3.5mm combo audio jack, dua port USB Type-C Thunderbolt™ 4. Dengan dukungan semua itu, ASUS memiliki berbagai keunggulan :
- kecepatan transfer data yang tinggi, yaitu hingga 40Gbps.
- menghubungkan monitor tambahan dengan dukungan resolusi hingga 8K.
- fitur USB Power Delivery, dapat digunakan untuk mengisi daya baterai melalui adapter charger maupun power bank.
Sedangkan koneksi NIRKABEL, pada ASUS ini tersedia WiFi 6 yang tertanam di dalamnya, kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan stabil, sehingga adanya jaminan kepastian terkoneksi ke internet dengan mudah dan nyaman.
Hardware Modern untuk MULTITASKING dan BEKERJA KREATIF
Performa sangat tergantung pada hardware yang tersemat pada laptop. Keberadaan hardware akan berpengaruh langsung pada produktivitas. Tidak perlu khawatir, karena …
Laptop modern ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics.
Dengan ditenagai oleh Intel® Core™ teranyar, Zenbook 14X OLED (UX5400) tidak hanya andal untuk mendukung kebutuhan komputasi sehari-hari tetapi juga powerful untuk multitasking. ASUS Zenbook UX5400 juga diisi kartu grafis Chip Intel® Iris Xe Graphics dan juga NVIDIA® GeForce® MX450, membuat pemrosesan grafis ekstra berjalan lancar sebagaimana yang dibutuhkan oleh para pekerja kreatif yang kesehariannya membuat video dan membuat ilustrasi/artworks/komik.
Untuk kegiatan multitasking, laptop ini sangat bisa diandalkan. Dengan dukungan memorinya berkapasitas hingga 16GB, penyimpanan berupa PCIe SSD yang memiliki performa tinggi serta kapasitas ekstra lega yaitu hingga 1TB, membuat kinerja laptop ini sangat cepat dan muat banyak
Kinerja laptop Zenbook ini juga bisa kita setel tergantung kebutuhan. ASUS Intelligent Performance Technology (AIPT) yang hadirpada laptop ini memiliki tiga mode performa yang bisa dipilih yaitu
- Performance Mode, Daya 40 W, performa tertinggi
- Balance Mode, serta
- Whisper Mode.
Keunggulan lainnya, baterainya berkapasitas besar, yaitu 63Whr, daya tahan baterai yang lebih panjang dan fast charging hingga 50% dalam 30 menit. Jadi, Laptop ini dapat diandalkan sekali dalam berbagai situasi dan kondisi untuk menunjang produktivitas.
Closing
Sebagai penutup, akan penulis ulang lagi, bahwa ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) punya 7 keunggulan yang membuat Laptop ini layak banget untuk digunakan pada berbagai keperluan. Terkhusus saya yang suka berilustrasi, menulis cerita, dan nonton video synthesia piano, laptop ini akan sangat dan semakin mendukung dalam meningkatkan produktivitas.
Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) Writing Competition bersama bairuindra.com disini